vesoe.blogspot.com - Adalah Yunus bin Matta. Ia telah diutuskan oleh Allah untk berdakwah kepada penduduk di sebuah kampung bernama Ninawe di daerah Mosul, Irak dimana daerah tersebt dulu masuk dlm wilayah Syam. Ia menemui mereka berada di dlm kegelapan, kebodohan dan kekafiran, mereka menyembah berhala menyekutukan kepada Allah.
Yunus pun menyampaikan kepada kaumnya bahwa ia adlh seorang nabi yg di utus untk menuntun kaumnya dan meluruskan akidah kaumnya hanya menyembah Allah semata (tauhid) dan meninggalkan segala perilakau jahat dan maksiat. Nabi Yunuspun menasehati kaumnya dgn bahasa yg lemah lembut, tapi mereka tak memperdulikan apa yg disampaikan nabi Yunus. Tapi yg didapat hanya olokan dan cacian. Selama lebih tiga puluh tahun menyeru kebaikan, dia hanya memperoleh dari dua orang. Rubil dan Tanukh. Nyaris Yunus putus asa. Allah pun meminta Yunus untk berdakwah lagi selama 40 hari tapi tak ada perubahan yg terjadi pd kaumnya. Meskipun nabi, tapi ia masih memiliki kefitrahan sebagai manusia, Dia pun sudah tak tahan lagi dgn keadaan kaumnya, sehingga Nabi Yunuspun menyeru kepada kaumnya, Ia telah diberi wahyu oleh Allah SWT untk menyampaikan berita bahwa Allah akan mengadzab mereka karena sikap mereka itu setelah berlalu tiga hari. Menimpakan azab kepada kaum Ninawe berupa azab yg pedih seperti azab yg ditimpakan Allah kepada kaum madyan. Setelah menyucapkan itu pd kaumnya Yunus pun pergi menainggalkan kaumnya dlm keadaan marah. Seperti yg tersurat dlm QS. Al-Anbiya : 87.
Sepeninggal Yunus, awan hitam pun menggulung dgn suara petir yg menyeramkan. Seluruh penduduk pun berkumpul di tanah lapang menyatakan taubatnya secara masal dan sungguh-sungguh dan merekapun mengakui Yunus sebagai Rasul mereka. Perlahan gumpalan awan itupun menipis hingga sirna. Warga Ninawa berusaha mencari Yunus kembali.
Ketika itu, kaum lelaki, wanita, dan anak-anak menangis karena takut adzab menimpa mereka, dan mereka berdoa dgn suara keras kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar adzab itu diangkat dari mereka. Saat Allah melihat jujurnya taubat mereka, maka Dia menghilangkan adzab itu dari mereka serta menjauhkannya. Allah Ta’ala berfirman, Dan mengapa tak ada (penduduk) suatu kota yg beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus. Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka adzab yg menghinakan dlm kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yg tertentu. (QS. Yunus: 98)
Saat itu Yunus berfkir telah menunaikan kewajibannya menyuru kaumnya, padahal Allah belum mengizinkan ia pergi meningglkan kaumnya. Sehingga Allahpun memperingatkan Yunus secara tak langsung dgn ujian yg akan dihadapinya selepas meninggalkan kaumnya.Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dlm keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dlm keadaan yg sangat gelap, Bahwa tak ada tuhan yg berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yg zalim.-Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pd kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yg beriman. (QS. Al Anbiyaa’: 87-88)
Keadaan yg sangat gelap. Dalam al-Qur’an diungkapkan dgn bentuk jamak (plural). Arti harfiyahnya adlh kegelapan-kegelapan. Sehingga Abdullah bin Mas’ud mengatakan bahwa Nabi Yunus berada dlm gelapnya laut, gelapnya perut ikan dan gelapnya waktu malam. (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Abi Dunya, Ibnu Abu Hatim, dan dinilai shahih oleh Hakim)
Yunus pun pergi dari Ninawe dgn menggunakan kapal, dan ditengah perjalanan ombak laut menjadi dahsyat, angin menjadi kencang dan membuat kapal menjadi oleng hingga hampir saja tenggelam. Untuk menstabilkan kapal, maka barang barang dilemparkan ke laut, tapi kondisi kapal masih tak stabil sehingga semua penumpang bermusyawarah untk mengurangi jumlah penumpang dgn cara diundi.
Beberapa kali melakukan undian, ternyata undian itu jatuh kepada diri Yunus, tetapi mereka tak mau jika Yunus harus terjun ke laut, maka undian pun diulangi lagi, dan ternyata jatuh kepada Yunus lagi, hingga undian itu dilakukan sebanyak tiga kali dan hasilnya tetap sama. Maka yunuspun berinisiatif menceburkan dirinya ke laut.Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yg penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yg kalah dlm undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dlm keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tak termasuk orang-orang yg banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yg tandus, sedang ia dlm keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang / lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yg tertentu (QS. Ash-Shaffat : 139-148)
Pada saat yg bersamaan, Allah telah mengirimkan ikan besar kepadanya dan mengilhamkan kepadanya untk menelan Yunus dgn tak merobek dagingnya / mematahkan tulangnya, maka ikan itu melakukannya. Ia menelan Nabi Yunus ke dlm perutnya tanpa mematahkan tulang dan merobek dagingnya, dan Yunus pun tinggal di perut ikan itu dlm beberapa waktu dan dibawa mengarungi lautan oleh ikan itu. Ketika Yunus mendengar ucapan tasbih dari kerikil di bawah laut, maka di kegelapan itu Yunus berdoa, Laa ilaaha illa Anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzoolimiin.. Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yg menganiaya diri sendiri. (QS. Al-Anbiya : 87)
Seandainya ia (Yunus) bukan termasuk orang-orang yg bertasbih, pasti ia akan tetap berada didalam perut ikat sampai hari dibangkitkannya manusia (kiamat). (QS. ash-Shaaffaat: 143-144) Yunus pun di muntahkan Paus di tempat tandus, lalu Allah menumbuhkan pohon sejenis labu, dimana ia dpt berteduh dengannya dan makan darinya. Selanjutnya pohon itu kering, lalu Yunus menangis dgn keadaannya, dan iapun ingat dgn kondisi kaumnya jika merasakan adzab Allah tentu akan lebih sengsara dari apa yg dirasakan Yunus.
Selanjutnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Yunus agar kembali kepada kaumnya untk memberitahukan mereka, bahwa Allah Ta’ala telah menerima taubat mereka dan telah ridha kepada mereka. Maka Nabi Yunus ‘alaihissalam melaksanakan perintah itu, ia pergi mendatangi kaumnya dan memberitahukan kepada mereka wahyu yg diterimanya dari Allah.
Hikmah yg bisa diambil : ·Kisah Nabi Yunus merupakan kisah penghibur bagi nabi Muhammad akan aktifitasnya dakwahnya dlm menyeru kaumnya. Sehingga menjadi bahan pelajaran yg berharga dan lebih menguatkan rasulullah dlm berdakwah kepada kaumnya. ·Ketidak sabaran dlm dakwah membuat kita tergesa-gesa (istijal) dlm sikap yg akan kita ambil dlm dakwah, dan bisa jadi sikap itu adlh sikap para pecundang yg memilih menyerah dan meninggalkan medan pertempuran kerana merasa kecewa dgn usahanya yg tak kunjung direspon. ·Pengikut yg sedikit dan cobaan yg selalu menghalangi serta waktu yg tak sebentar menjadi tabiat jalan dakwah yg bisa kita pelajari dari kisah ini. ·Selama masa dakwahnya yg lama, sebelum ia meninggalkan kaumnya, Nabi Yunus hanya mendapat dua pengikut. Hasil yg minimalais dan suasana yg tak bersahabat sejatinya tak menyurutkan da’i dlm melakukan aktifitas dakwahnya. Karena dakwah adlh berproses, tujuannya menyampaikan. Perkara objek dakwah itu menerima / tak itu sudah bukan wewenang para dai karena yg mebolak-balikkan hati dan yg bisa mengalirkan hidayah hanya Allah swt. ·Selalu meminta pertolongan kepada Allah atas segala sesuatu yg menimpa dlm aktifitas dakwah kita, karena doa salah satu cara mempercepat hasil dari usaha yag sudah kita lakukan. ·Selalu mnjadi pribadi yg tdekat dgn Allah, karena pertolongan Allah dan janji Allah akan berlaku bagi oaring-orang yg dekat dengan-Nya. ·Selalu berprasangka baik dgn Allah terhadap apa yg sedang Allah timpakan kepada kita
other source : http://pinterest.com, http://herih2o.blogspot.com, http://stackoverflow.com
0 Response to "Hikmah ala Kisah Perjalanan Dakwah Nabi Yunus As"
Post a Comment