Demi Allah, masalah kita tak akan selesai, kekhawatiran kita tak akan usai, dan situasi kita tak akan berubah, kecuali kita menjaga ibadah kita. Demi Allah seseorang tak akan di jalan yg benar kecuali dia menjaga shalatnya. Rasulullah s.a.w bersabda “Lakukan amal kebaikan sebanyak yg kalian bisa karena amal yg paling baik adlh shalat.”
Demi Allah tak ada puasa, berhaji, sedekah, / amal baik apapun yg akan bermanfaat bagimu kecuali shalatmu benar. Hal pertama yg akan ditanyakan pd seorang hamba di hari kiamat adlh shalatnya. Jika shalatnya benar dan baik, Allah akan lanjut melihat buku catatan amalnya. Tapi jika tak benar, Allah berfirman:
“Dan kami hadapi segala amal yg mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yg berterbangan.” (Qs. Al-Furqaan[25]: 23)
Allah s.w.t mewahyukan ayatnya kepada Rasulullah s.a.w:
"Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yg mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya, maka kelak mereka akan tersesat." (Qs. Maryam [19]: 59)
Rasulullah s.a.w sambil menangis berkata “Ya Jibril, akankah pengikutku melalaikan shalat mereka?” Jibril berkata “Ya, wahai Rasulullah. Di akhir zaman, banyak dari umatmu yg akan melalaikan shalat sampai waktunya telah habis dan mengikuti hawa nafsu mereka.” Dengan demikian shalat pun dilalaikan dan hal-hal yg diharamkan pun dilakukan.
Bagaimana mungkin kebaikan kita akan bertambah dan akhlaq masyarakat kita diangkat derajatnya jika shalat tak dijaga? Bukankah shalat mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar? Tidakkah cukup untukmu bahwa shalat diperintahkan Allah? Tidakkah cukup untukmu mengetahui posisi shalat dan betapa pentingnya ia dlm pandangan Allah, sehingga diperintahkan dari atas langit ketujuh?
Dia memerintahkan rasulnya s.a.w lima puluh shalat tiap hari pd mulanya. Kemudian jumlahnya dikurangi menjadi lima, tapi pahala dari lima puluh itu tetap diberikan. Shalat lima waktu dgn pahala yg sama dgn lima puluh kali shalat.
Shalat adlh cahaya yg menerangi jalan kita. Bagaimana mungkin engkau bisa berjalan dlm kegelapan? Banyak yg mengeluh tentang masalah dan kekhawatiran yg mereka rasakan. Obatnya adlh bergabung dlm shaf-shaf orang yg shalat. Tragedi yg menimpa wajah-wajah muda ada dimana-mana, dan obatnya adlh memasuki rumah dari Yang Maha Penyayang, masukilah shaf-shaf orang yg beribadah.
"Tidaklah orang-orang itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan." (Qs. Al-Muthaffifiin [83]: 4)
Demi Allah, jika hatimu masih hidup, dia akan merasakan pedih karena kehilangan. Tapi hati kita sekarang mabuk dgn cinta duniawi, dan dia akan terbangun setelah beberapa waktu. Kapan engkau akan bergabung dlm shaf-shaf orang yg shalat dan mengikuti orang-orang yg konsisten dlm shalatnya, menjadi bagian dari orang-orang yg menjaga shalat mereka? Kapan engkau akan berada di jalan yg benar? Dan kapan engkau mengetahui bahwa perkara terbesar dlm agama setelah tauhid, adlh menjaga shalat dan bergegas ke masjid.
Barangsiapa menjaga shalatnya ketika adzan dikumandangkan untk mereka, shalat itu akan menjadi cahaya baginya dan bukti di hari kiamat. Dan barangsiapa melewatkannya, jangan dia menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri. Jangan dia menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri.
Demi Allah tak ada puasa, berhaji, sedekah, / amal baik apapun yg akan bermanfaat bagimu kecuali shalatmu benar. Hal pertama yg akan ditanyakan pd seorang hamba di hari kiamat adlh shalatnya. Jika shalatnya benar dan baik, Allah akan lanjut melihat buku catatan amalnya. Tapi jika tak benar, Allah berfirman:
“Dan kami hadapi segala amal yg mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yg berterbangan.” (Qs. Al-Furqaan[25]: 23)
Allah s.w.t mewahyukan ayatnya kepada Rasulullah s.a.w:
"Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yg mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya, maka kelak mereka akan tersesat." (Qs. Maryam [19]: 59)
Rasulullah s.a.w sambil menangis berkata “Ya Jibril, akankah pengikutku melalaikan shalat mereka?” Jibril berkata “Ya, wahai Rasulullah. Di akhir zaman, banyak dari umatmu yg akan melalaikan shalat sampai waktunya telah habis dan mengikuti hawa nafsu mereka.” Dengan demikian shalat pun dilalaikan dan hal-hal yg diharamkan pun dilakukan.
Bagaimana mungkin kebaikan kita akan bertambah dan akhlaq masyarakat kita diangkat derajatnya jika shalat tak dijaga? Bukankah shalat mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar? Tidakkah cukup untukmu bahwa shalat diperintahkan Allah? Tidakkah cukup untukmu mengetahui posisi shalat dan betapa pentingnya ia dlm pandangan Allah, sehingga diperintahkan dari atas langit ketujuh?
Dia memerintahkan rasulnya s.a.w lima puluh shalat tiap hari pd mulanya. Kemudian jumlahnya dikurangi menjadi lima, tapi pahala dari lima puluh itu tetap diberikan. Shalat lima waktu dgn pahala yg sama dgn lima puluh kali shalat.
Shalat adlh cahaya yg menerangi jalan kita. Bagaimana mungkin engkau bisa berjalan dlm kegelapan? Banyak yg mengeluh tentang masalah dan kekhawatiran yg mereka rasakan. Obatnya adlh bergabung dlm shaf-shaf orang yg shalat. Tragedi yg menimpa wajah-wajah muda ada dimana-mana, dan obatnya adlh memasuki rumah dari Yang Maha Penyayang, masukilah shaf-shaf orang yg beribadah.
"Tidaklah orang-orang itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan." (Qs. Al-Muthaffifiin [83]: 4)
Demi Allah, jika hatimu masih hidup, dia akan merasakan pedih karena kehilangan. Tapi hati kita sekarang mabuk dgn cinta duniawi, dan dia akan terbangun setelah beberapa waktu. Kapan engkau akan bergabung dlm shaf-shaf orang yg shalat dan mengikuti orang-orang yg konsisten dlm shalatnya, menjadi bagian dari orang-orang yg menjaga shalat mereka? Kapan engkau akan berada di jalan yg benar? Dan kapan engkau mengetahui bahwa perkara terbesar dlm agama setelah tauhid, adlh menjaga shalat dan bergegas ke masjid.
Barangsiapa menjaga shalatnya ketika adzan dikumandangkan untk mereka, shalat itu akan menjadi cahaya baginya dan bukti di hari kiamat. Dan barangsiapa melewatkannya, jangan dia menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri. Jangan dia menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri.
source : http://log.viva.co.id, http://dailymotion.com, http://www.lampuislam.org
0 Response to "[Kisah Ketaqwaan] Jagalah Shalatmu"
Post a Comment