This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Kisah Islam] Penyakit Materialisme Menjangkiti Dunia

Penyakit Materialisme Menjangkiti Dunia

Oleh: Ustadh Nouman Ali Khan
Setiap negara punya kekhawatirannya masing-masing, dan kita punya kekhawatiran bersama. Tapi suatu keunikan yg saya temukan di zaman sekarang yg menjadi sebuah fenomena besar adlh kita terobsesi dgn merek-merek terkenal. Misalnya saya melihat sebuah billboard bergambar Samsung Galaxy S6, BMW seri terbaru, / jam tangan Rolex. Semua ni adlh barang-barang mahal. Ya Tuhanku, mata kita selalu digoda oleh barang-barang terbaru dari merek-merek terkenal. Dan tiap orang sepertinya berlomba-lomba untk memiliki ponsel termahal, mobil termahal, motor termahal, dan sebagainya. Dan anda tahu apa efeknya. Anda menjadi terobsesi dgn barang-barang mahal. Anda menjadi terobsesi dgn jam tangan yg anda kenakan, sepatu anda, / mungkin hijab yg anda kenakan jg harus dari merek terkenal. Bahkan ketika anda shopping di mall... Ngomong-ngomong, tampaknya shopping di mall telah menjadi olahraga nasional di negara kita. :-D
Jadi jika anda shopping ke mall, anda memastikan untk pergi ke toko paling mahal, membeli barang-barang kecil tapi memakai tas yg besar sehingga tampak seperti orang kaya. Anda memamerkan tasnya. Anda tahu apa efeknya. Semua ni menciptakan sebuah peradaban palsu. Dan hal ni menciptakan standar-standar hidup yg tak bisa dicapai seorangpun.
Ngomong-ngomong, tak ada seorang pun yg terlihat seperti di iklan-iklan karena semua itu tak nyata dan rekayasa. Dan orang-orang tampak terperdaya oleh apa yg terlihat di iklan. Dan kemudian orang-orang di sekitar mereka terperdaya olehnya.
Rayakanlah kehidupan layaknya orang normal. Jangan rayakan kehidupan bermewah-mewahan dan berlebih-lebihan. Rayakanlah kehidupan sederhana dan menjadi diri anda sendiri. Ini sesuatu yg keren, bukan? Anda tak perlu keluar dari jati diri anda. Anda tak perlu memenuhi batas standar kehidupan yg palsu.
Jangan lakukan itu. Itu bukan keadaan yg normal dan tak bisa dijangkau. Tidak sehat bagi anda menginginkan kehidupan mewah seperti itu karena itu bukanlah tujuan hidup anda. Ngomong-ngomong, jika itu menjadi tujuan hidu anda, misalnya anda mengecek jam tangan mahal anda, kemudian menonton TV flat, lalu memandang keluar dari balkon sebuah hotel berbintang, dan sebagainya. Jika itu kehidupan yg anda impikan maka hidup anda akan sengsara. Mungkin anda akan mendapatkannya, tapi orang-orang yg mendapatkan itu semua tetap saja hidupnya sengsara.
Beberapa negara bagian terkaya di AS punya angka bunuh diri paling tinggi. Mereka punya segalanya tapi tingkat bunuh dirinya tinggi. Berapa banyak musisi terkenal yg meraih penghargaan di AS dan aktor-aktor Hollywood yg meninggal karena overdosis narkoba? Mereka begitu depresi dgn kenyataan sehingga mereka pakai narkoba dan melakukan bunuh diri dengannya. Anda tentu tak mau menjadi orang-orang seperti itu, justru anda mengasihani orang-orang seperti itu.
Sayang sekali sangat banyak umat Muslim di seluruh dunia yg begitu tergila-gila pd seseorang yg menyedihkan seperti Justin Bieber. Saya kasihan pd Justin, sungguh. Saya kasihan padanya karena dia masih anak-anak. Kemudian mereka memberinya perangkap, mereka seperti menciptakan sebuah dunia gila di sekelilingnya. Dan tiap orang di sekelilingnya tergila-gila padanya, seperti ada efek psikologis tiap kali dia melintas. Masya Allah, kenapa harus seperti itu?
Kita harus bertanggung jawab terhadap orang-orang di sekeliling kita. Kita harus mempunyai prinsip dlm hidup. Ketika anda TIDAK lagi tertipu oleh fashion, merek terkenal, dan berbagai macam hal duniawi... Seperti misalnya sebagian anak-anak muda sekarang berkata “Oh, aku punya iPhone 5, jadi kau tak bisa menjadi temanku karena kau hanya punya iPhone 4.” Jangan jadi seperti itu. Jangan seperti ratusan orang yg berbaris seperti mengantri sembako untk mendapatkan iPhone versi terbaru ketika baru diluncurkan. Jangan jadi orang-orang seperti itu.
Anda masih bisa bernapas dan hidup meskipun tak mendapatkan iPhone 5. Dan orang-orang yg membelinya, mereka tak menyimpan iPhone-nya di saku mereka. Mereka meletakkannya di hadapan mereka di masjid sehingga orang yg di sampingnya melihatnya dan berkata “Wow, dia punya iPhone 5!”
Ayolah. Jangan jadi orang-orang seperti itu. Sekian yg dpt saya sampaikan. Semoga artikel ni bermanfaat.

source : http://twitter.com, http://news.detik.com, http://www.lampuislam.org



0 Response to "[Kisah Islam] Penyakit Materialisme Menjangkiti Dunia"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *