vesoe.blogspot.com - Satu sifat yg saya sangat, sangat sulit untk mewujudkannya adlh kerapian, dan kerapian dlm menciptakan makanan mungkin menjadi problem terbesar diantara tuntutan kerapian-kerapian yg saya perlukan dlm keseharian pekerjaan yg saya lakukan. Pusing? Terus terang saya sendiri 'liyer' membaca paragraf pertama postingan saya kali ini. Okeh kita lanjut! Lantas apa hubungannya antara kerapian dgn kue yg kali ni saya posting? Sejak pertama kali saya melihat tampilannya di salah satu web, saya tahu membuatcheckerboard cookies ini sepertinya akan mengerahkan semua ketelatenan dan kerapian yg 'jika' pernah ada dlm diri saya maka momen ni akan menjadi sarana yg tepat untk membuktikannya. Anda tahu kan betapa amburadulnya kue-kue yg saya buat selama ni jika anda bandingkan dgn banyak blog kuliner di luar sana? Seringkali saya terkagum-kagum sendiri, bagaimana mereka mampu membuat cake, cookies, roti / muffin yg begitu cantik, rapi tanpa ada belepotan sama sekali.
Untuk rasa, saya yakin makanan yg saya buat selezat yg mereka buat juga, tapi untk tampilan benar-benar membuat saya sama sekali tak pe-de! Dan ketika teman / salah satu keluarga berkomentar, "Enak Ndang! Tapi penampakannya tak layak jual sama sekali", saya hanya bisa nyengir kuda sendiri.
Kembali ke kue papan catur, untk membuat adonannya sangat mudah! Untuk membentuknya menjadi papan catur yg rapi? Hmm, sebenarnya mudah sih jika anda telaten dan rapi. Ha, itu lagi. Tantangan terberat adlh menyatukan potongan demi potongan adonan kemudian memotongnya dan menyatukannya lagi. Saya memerlukan waktu 2 hari untk membuatnya. Selama itukah? Yep, karena adonan harus dimasukkan ke kulkas berkali-kali agar mengeras dan mudah untk dibentuk. Berulang kali saya mengeluh dan menyesali diri mengapa saya memutuskan untk membuat kue ini. Ketika adonan melumer serta harus saya cemplungkan kembali ke kulkas saya bahkan menyalahkan dapur imut saya yg terasa panas dan tak ber-AC.
Hampir terbersit untk menggilas adonan di kamar dgn suhu AC yg saya buat sedingin mungkin, tapi terhalang dgn pikiran, "Sebegitu gilanya kah dirimu Ndang"?!Untungnya tak terbersit sama sekali dlm pikiran saya untk meremas adonan menjadi satu, menggilasnya dan menciptakan kue 'eplek-eplek' lainnya yg tak jelas bentuknya yg sering sekali saya hasilkan. 'Eplek-eplek' ni adlh istilah Ibu saya dan sangat nge-trend di keluarga kami. Ketika kami membuat kue beramai-ramai dan semua tak punya style kerapian dan akhirnya menghasilkan kue-kue jumbo yg tak karuan bentuknya, maka Ibu biasanya akan berkomentar, "Eplek-eplek lagi yg dibuat". Kami pun akan ngakak sekencang-kencangnya. Jadi walau merepotkan, kulkas tetap menjadi penyelamat saya untk mewujudkan si papan catur ini. ^_^
Sebenarnya saya agak pesimis, ketika adonan putih terasa lebih mudah lumer dibandingkan yg coklat. Saya bahkan berulangkali mengecek resep untk memastikan takaran mentega yg saya gunakan telah benar. Pikiran saya, jika adonan terlalu mudah lumer di suhu dapur bagaimana jadinya di suhu oven yg 165'C?! Alih-alih papan catur, bisa-bisa justru lava meleleh yg saya hasilkan dan sia-sia lah perjuangan saya selama dua hari ini. Jadi setelah seharian adonan kue yg telah dibentuk saya simpan di kulkas maka tadi malam sepulang kantor adonan saya potong-potong dan tata di loyang beralas kertas baking. Kue kemudian saya panggang dan berkali-kali saya intip dgn perasaan harap-harap cemas seperti ketika jaman sekolah dulu menunggu surat cinta dari cowok kelas sebelah. Ajaibnya kue tak meleleh seperti yg saya bayangkan. Walau tampilannya tak secantik di web contekan,setidaknya kue ni tak mendapatkan julukan yg meleset ketika saya berikan ke Tri, teman saya, pagi ni di kantor. "Wow, kaya papan catur"! Ha, anda tahukan maksud saya? ^_^
Untuk rasanya, kue ni teksturnya cukup renyah, agak kurang manis untk lidah saya tetapi mungkin tak bagi lainnya. Sesungguhnya rasanya tak terlalu istimewa, kue ni keunggulannya adlh pd tampilan dan prosesnya yg cukup rumit. Tips untk membuatnya:
- Selalu masukkan ke kulkas jika kue mudah lumer
- Jika suhu dapur anda panas, lakukan di malam hari
- Alasi meja dgn kertas baking saat anda memproses adonan karena adonan mudah leleh dan lengket.
- Lakukan serapi mungkin (saya menyerah untk urusan yg satu ini) ^_^
Berikut ni resep dan prosesnya ya.
Checkerboard Cookies - Si Kue Papan Catur
Resep diadaptasikan dari blog Cook and Be Merry - Black and White Checkerboard Cookies
Untuk + 70 cookies
Berminat dgn kue kering lainnya? Silahkan cek di link berikut ini:
Nigella Lawson's Intense Chocolate Cookies
Rice Crispy Chocolate Chips Cookies
Cherry Icebox Cookies
Bahan adonan putih: - 85 gram mentega
- 85 gram margarine
- 100 gram gula pasir
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh vanila ekstrak
- 1 kuning telur (sisihkan putih telurnya untk olesan kue, tutup mangkuk berisi putih telur dgn plastic wrap dan simpan di chiller, putih telur ni tahan untk beberapa hari)
- 200 gr tepung terigu serba guna/protein sedang
Bahan adonan coklat:
- 200 gram tepung terigu serba guna/protein sedang
- 33 gram coklat bubuk
- 1/2 sendok teh baking soda
- 1/2 sendok teh garam
- 113 gram mentega bisa diganti margarine / kombinasi keduanya
- 100 gram gula pasir
- 1/2 sendok teh vanila ekstrak
- 1 butir telur
Cara membuat:
Membuat adonan putih
Siapkan mangkuk mikser, masukkan mentega, margarine, gula pasir dan garam, kocok dgn kecepatan sedang hingga mentega pucat dan adonan menjadi lembut. Tambahkan vanila ekstrak dan kuning telur, kocok dgn kecepatan sedang hingga tercampur rata, sekitar 2 menit. Matikan mikser.
Masukkan tepung terigu, dgn menggunakan spatula aduk adonan hingga tercampur dgn baik. Tuangkan adonan di selembar plastic wrap, bulatkan adonan dan bungkus dgn plastik. Pipihkan adonan dgn ketebalan sekitar 3 cm dan sebisa mungkin bentuk adonan menjadi segi empat. Jika adonan terlalu lembek untk dibentuk, simpan sebentar di kulkas hingga agak keras kemudian bentuk adonan menjadi kotak. Simpan adonan terbungkus plastik di dlm kulkas hingga keras.
Membuat adonan coklat
Siapkan wadah, ayak bersamaan tepung terigu, coklat bubuk dan baking soda. Sisihkan.
Siapkan mangkuk mikser, masukkan mentega, gula pasir dan garam, kocok dgn kecepatan sedang hingga mentega pucat dan adonan menjadi lembut. Tambahkan vanila ekstrak dan telur, kocok dgn kecepatan sedang hingga tercampur rata, sekitar 2 menit. Matikan mikser.
Masukkan campuran tepung terigu, dgn menggunakan spatula aduk adonan hingga tercampur dgn baik. Tuangkan adonan di selembar plastic wrap, bulatkan adonan dan bungkus dgn plastik. Pipihkan adonan dgn ketebalan sekitar 3 cm dan sebisa mungkin bentuk adonan menjadi segi empat. Jika adonan terlalu lembek untk dibentuk, simpan sebentar di kulkas hingga agak keras kemudian bentuk adonan menjadi kotak. Simpan adonan terbungkus plastik di dlm kulkas hingga keras.
Membentuk kue
Keluarkan salah satu adonan dari kulkas (biarkan adonan lainnya tetap di dlm kulkas), siapkan meja kerja anda. Letakkan selembar kertas baking di permukaan meja. Taburi permukaan kertas dgn tepung. Letakkan adonan di permukaan tepung. Lumuri kayu penggilas dgn tepung, gilas adonan hingga tipis dgn ukuran sekitar 19 x 25 cm. Usahakan adonan berbentuk kotak, rapikan tepinya yg kurang rapi dgn menekannya dgn tepi pisau.
Jika suhu dapur anda panas dan adonan mudah melembek, masukkan ke kulkas agar keras dan lanjutkan proses. Saran saya buatlah pd malam hari saat suhu tak terlalu tinggi.
Angkat kertas dgn adonan yg telah digilas di atasnya, pindahkan ke loyang pipih, tutupi permukaannya dgn kain bersih dan masukkan ke kulkas agar keras. Kita akan mempermak adonan ke-2.
Lakukan hal yg sama pd adonan ke-dua, buat ukuran yg sama dan simpan di kulkas hingga keras.
Keluarkan adonan dari kulkas, olesi permukaan adonan putih dgn putih telur yg telah kita simpan sebelumnya hingga merata semua permukaannya tertutup putih telur. Kemudian dgn hati-hati tumpukkan adonan coklat ke atas adonan putih. Tutup permukaannya dgn kertas baking dan gilas perlahan saja dgn kayu penggilas untk memastikan kedua adonan melekat dgn baik dan tak ada rongga udara diantara adonan.
Potong tipis bagian tepi-tepi adonan yg tak rata dgn pisau panjang yg tajam, sehingga anda mendapatkan sebuah adonan berbentuk kotak dgn tepi yg rapi. Potong adonan menjadi dua bagian yg sama besarnya, ukur dgn penggaris untk memastikan adonan terukur sama.
Olesi permukaan salah satu adonan dgn putih telursecara merata.
Tumpukkan adonan dgn warna berbeda dgn adonan yg telah anda olesi putih telur. Di gambar saya, saya mengoleskan putih telur di adonan coklat dan menumpukkan adonan putih di atas adonan coklat, gilas perlahan dgn kayu penggilas agar menempel dgn baik. Sampai disini, hentikan pekerjaan. Letakkan adonan di loyang dan simpan di kulkas kembali agar keras.
Keluarkan adonan dari kulkas, potong-potong adonan dgn ketebalan minimal + 1 cm. Untuk membuat 1 batang adonan bermotif papan catur anda membutuhkan 4 irisan panjang adonan, jadi pastikan anda membagi adonan dgn pas agar tiap bagian memiliki pasangan.
Ambil olesi satu sisi adonan dgn putih telur, tumpukkan irisan adonan lainnya di atasnya. Pastikan menumpuknya dgn berselang-seling, sisi coklat bertemu dgn sisi putih. Kemudian olesi permukaan tumpukan pertama dgn putih telur dan tumpukkan lagi irisan ke-3 diatasnya dgn posisi warna berbeda. Lakukan jg di irisan ke-empat. Anda akan mendapatkan sebatang adonan yg jika diiris melintang akan membentuk motif papan catur. tekan perlahanagar masing-masing lapisan menempel dgn baik.
Bungkus masing-masing batangan adonan dgn plastic wrap dan simpan di kulkas. Anda bisa menyimpannya untk beberapa hari di sana.
Panaskan oven, set disuhu 165'C. Letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan loyang untk memanggang kue kering, alasi permukaannya dgn kertas baking. Sisihkan.
Keluarkan sebatang adonan yg telah keras, letakkan di atas meja beralas kertas baking (biarkan adonan yg lain di kulkas). Buang plastic penutupnya dan iris melintang adonan dgn ketebalan + 1 cm. Lakukan dgn cepat agar adonan tak cepat meleleh. Tata irisan adonan di permukaan loyang, beri jarak tak perlu terlalu jauh karena kue tak meleleh.
Panggang selama 20 menit hingga tampak tepinya mulai kecoklatan. Keluarkan dari oven dan dinginkan di rak kawat. Kue siap disantap. Yummy!
Source:
Blog Cook and Be Merry - Black and White Checkerboard Cookies
other source : http://hipwee.com, http://slideshare.net, http://justtryandtaste.com
0 Response to "[Slow Cooker] Checkerboard Cookies - Si Kue Papan Catur"
Post a Comment