This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Jejaring Sosial] Hardiknas: Secuil Distorsi Sejarah Bangsa


vesoe.blogspot.com - Sejarah yg diajarkan di kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah formal ternyata banyak yg dimanipulasi / terdistorsi. Hal ni disebabkan oleh adanya upaya sejarawan penjajah untk mengerdilkan peran Islam dlm upaya perlawanan melawan tirani penjajahan yg semena-mena. Anehnya, setelah merdeka bangsa ni dgn bulat-bulat menerima sejarah yg ‘dihasilkan’ oleh penjajah itu. akibatnya, bangsa dgn penduduk muslim terbesar di dunia ni tak menyadari akan betapa hebat dan kuatnya bangsa ni karena adanya penduduk muslimnya yg berjuang hebat mempertahankan marwah agama dan bangsa.
Hardiknas: Secuil Distorsi Sejarah Bangsa
K.H. Ahmad Dahlan, tokoh pendidikan nasional sejati


1. Hari Kebangkitan Nasional
K.H. Firdaus AN (pengantar buku Jejak Jihad SM Kartosuwiryo karya Irfan S Awas) dlm catatan kaki, halaman 28 menyatakan bahwa manipulasi / distorsi sejarah yg memutarbalikan fakta sejarah secara mencolok adlh terjadi pd Budi Utomo yg dijadikan tonggak sejarah pergerakan nasional Indonesia. Padahal fakta yg ada adlh sebagai berikut.
- Budi Utomo bukanlah partai politik pertama, tetapi Syarikat Islam (pertama kali bernama Syarikat Dagang Islam) yg lahir tahun 1905. Di samping itu Budi Utomo bukanlah partai rakyat yg menantang penjajah Belanda, tetapi golongan kaum priyayi yg menjadi anak mas dan bekerjasama dgn Belanda.
- Anggota Budi Utomo tak ada yg masuk penjara, dibuang ke Digul / ditembak mati oleh Belanda. Tetapi tokoh Syarikat Islam berdesak-desak masuk penjara yg sempit, ditembak mati / dibuang ke Digul (Irian Barat). - Budi Utomo bukanlah bersifat nasional, tetapi regional dan anggotanya terbatas pd suku, bangsa tertentu saja (Jawa dan Madura ) dan yg lain dari itu tak boleh menjadi anggotanya. Sedangkan tokoh-tokoh Syarikat Islam mencakup seluruh bangsa Indonesia, Jawa Madura, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Maluku, bersifat nasional.
- Beda dgn Syarikat Islam, anggaran dasar Budi Utomo memakai bahasa Belanda. Budi Utomo itu sekuler dan anti islam, oleh karena itu ia dikutuk oleh kaum muslimin dan bubar pd tahun 1935.

Tetapi anehnya dia diperingati sebagai tonggak sejarah Indonesia.

Itulah distorsi sejarah yg harus dikoreksi dan diperbaiki oleh generasi penerus. Jangan mau saja menelan yg diputar balikan, demi kebenaran generasi penerus harus membuka matanya untk memberantas kepalsuan demi demi tegaknya keadilan sejarah sesuai dgn fakta yg sebenarnya. (Awas, 2007) 2. Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yg diperingati pd 2 Mei tiap tahunnya jg adlh ketetapan yg sangat politis dan subjektif. Hari Kebangkitan Nasional diperingati berdasar atas hari lahir Ki Hajar Dewantara pendiri taman siswa, 1922 M. Padahal 10 tahun sebelumnya 1912 KH. Ahmad Dahlan telah merintis pendirian pendidikan untk pribumi saat itu. (Mansyur, 2009).
3. Sejarah Runtuhnya Kerajaan Hindu-Budha
Dalam mata pelajaran sejarah di sekolah, kita tentu masih ingat bahwa runtuhnya Kerajaan Hindu-Budha di Nusantara diakibatkan oleh kebangkitan Kerajaan Islam, dgn artian munculnya Kerajaan Mataram menyebabkan runtuhnya Kerajaan Majapahit. Sehingga dikesankan Islam ikut berperan menghancurkan. Padahal kenyataannya tak seperti itu dan itu hasil manipulasi penulisan sejarah sepotong-potong versi sejarawan penjajah.4. Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia
Di luar itu, banyak sekali catatan sejarah yg menyatakan bahwa masuknya Islam ke Nusantara terjadi pd abad ke-13. Padahal kenyataan itu tak sepenuhnya tepat, mengingat jika mengacu pd perjalanan pedagang bangsa Arab pasca tersebarnya ajaran Islam setelah wafatnya nabi Muhammad Saw. maka dpt disimpulkan abad ke-7, Islam sudah masuk ke wilayah ujung paling barat di Indonesia, tepatnya di kawasan Aceh. (Suryanegara, 2009)
Bahkan Buya Hamka berpendapat pd abad ke-7 wirausahawan Muslim dari Arab sudah berjualan di pantai barat Sumatra. Sehingga jika ada yg mengatakan Islam masuk Nusantara pd abad ke-13 dgn ditandai berdirinya Kesultanan Samudra Pasai di Malaka, itu kurang tepat. Mengingat saat itu adlh masa mulainya masa kejayaan perkembangan Islam, bukan awal masuknya Islam. (Mansyur, 2009)
5. Wali Songo
Sejarah wali songo lebih menitik beratkan pd hal-hal mistis, padahal pd sejarah Wali Songo terdapat suatu upaya, strategi penyebaran islam di indonesia. Umumnya kita mengira Wali Songo sebagai pembawa pertama ajaran Islam ke nusantara indonesia. Padahal aktifitas para Wali Songo terjadi pd periode perkembangan agama Islam di Indonesia, ditandai dgn telah berdirinya kekuasaan politik Islam / kesultanan. Wali Songo ni antara wali yg satu dgn yg lainnya selain hubungan guru dan murid jg ada hubungan pemerintahan.

6. Pangeran Diponegoro
Sejarah yg mengatakan bahwa Pangeran Diponegoro berperang sekedar untk tanah leluhur dan ni amat sangat mengerdilkan perjuangan beliau. Pangeran Diponegoro bukan seorang makelar tanah. Dia berjuang untk agama dan sekaligus untk bangsanya. Tentu tak adil jika mele-takkan motif dan tujuan perjuangan seorang ulama seperti Diponegoro direduksi dari urusan agama menjadi sekedar urusan duniawi (Mansyur, 2009).
7. Sisingamangaraja XII
Dalam sejarah dikatakan bahwa Sisingamangaraja adlh seorang Kristen padahal ia adlh seorang Muslim. Hal ni terlihat pd lambang bendera, dan stempel dan cap kerajaannya menggunakan tahun hijriyah. (Mansyur, 2009)
Masih banyak sejarah-sejarah tokoh lain yg diputarbalikkan oleh sejarawan sehingga umat Islam semakin tak menyadari akan kekuatan umat ni pd perjuangan melawan penjajah.

source : http://tempo.co, http://tribunnews.com

0 Response to "[Jejaring Sosial] Hardiknas: Secuil Distorsi Sejarah Bangsa"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *