[Sally Diandra] Sinopsis Jodha Akbar episode 457 by Sally Diandra

Sinopsis Jodha Akbar episode 457 by Sally Diandra. Ditenda tempat Jodha, Mehtab berkata pd Jodha dlm bahasa isyaratnya bahwa seharusnya Jalal pulang ke istana “Aku jg tak mengerti, Mehtab ... kenapa pamanmu itu bertahan disini, aku akan bicara dengannya, lebih baik kamu tidur, hari sudah malam” Mehtabpun menuruti perintah Jodha dan pergi meninggalkan Jodha. Jodha tertidur ditempat tidurnya, tiba tiba dia melihat ada bayangan diluar tendanya “Siapa itu diluar ?” Jodha berusaha melihat keluar tapi tak ditemukan apa apa diluar, Jodha pun masuk kembali kedalam tendanya, tiba tiba Jalal memasuki tenda Jodha sambil membungkam mulut Jodha agar tak berteriak, Jodha sangat ketakutan tapi begitu dilihatnya suaminya, Jodha sedikit lega, kemudian mereka berdua duduk diatas tempat tidur “Yang Mulia, kenapa kamu menetap disini ? Kenapa kamu bersandiwara seperti tadi disidang ? Lalu apa yg kamu lakukan disini pd malam hari ?” Jalal tersenyum menatap Jodha “Ratu Jodha, aku adlh suamimu, aku bisa masuk kedalam tendamu kapan saja”, “Baiklah, tapi kenapa kamu menetap disini ?” Jodha khawatir dgn keadaan Jalal “Ratu Jodha, dulu ketika Salim marah, kita berdua mencoba untk membujuknya, maka sama halnya ketika rakyatku yg jg merupakan anakku ni marah, aku akan mencoba mengatakan pd mereka bahwa aku memikirkan untk kebaikan mereka, aku akan melayani rakyatku disini, Agra akan diurusi oleh Salim” Jodha tersenyum memandang suaminya “Kamu tahu, ada dua hal yg sangat penting yg ada saat ini, yg pertama itu kamu dan yg kedua adlh rakyatku maka aku akan tinggal bersama dgn mereka”, “Apakah kamu bisa tinggal disini sebagai rakyat biasa ?, “Mengapa tak ? Jika kamu bisa melakukannya maka kenapa aku tak bisa ? Aku akan melayani rakyatku dan aku akan mencoba untk mengembalikan kepercayaan mereka padaku, mungkin tak terlihat seperti raja akan teapi sebagai rakyat biasa, apakah kamu mengijinkan aku untk menjadi pelayanmu, Ratu Jodha ? Dan bekerja hanya untk kamu ?” Jodha terharu memandang kesuaminya lalu direbahkannya kepalanya dibahu Jalal, Jalal pun memeluknya erat tapi hanya sesaat karena Jodha sadar saat ni mereka sedang menyamar bukan sebagai sepasang suami istri “Baiklah kalau begitu dan sekarang aku perintahkan kamu untk meninggalkan tendaku, Yang Mulia” Jalal tersenyum “Aku mengerti, Ratu Jodha ... Akan tetapi aku datang kesini hanya untk bertemu denganmu, aku akan pergi” Jalal kemudian mencium kening Jodha “Jaga diri kamu baik baik ya” tak lama kemudian Jalalpun meninggalkan tenda Jodha.

Di istana kerajaan Mughal, Salim sedang membaca surat dari Jalal dan salah seorang menterinya berkata “Selama Yang Mulia tak kembali ke istana maka kamu harus mengurusi semua hal diistana”, “Aku tak bisa mengambil tanggung jawab ini, tak akan pernah !” Salim menolak untk mengurusi kerajaan “Ini adlh tugas anda, pangeran ... untk mengurus pemerintahan selama Raja tak ada ditempat dan ni jg perintah dari Yang Mulia Raja” Birbal mencoba meyakinkan Salim “Aku tak bisa menolong rakyatku kalau aku hanya duduk di dlm istana saja” Salim tetap bersikeras menolak perintah dari Jalal “Memang sangat penting membantu para rakyat, pangeran ... tapi sama hal nya dgn membantu para rakyat, melindungi perbatasan itu jg penting, kita harus mengambil sebuah keputusan penting, pangeran” ujar salah seorang menteri “Kalau begitu kamu saja yg mengambil sebuah keputusan !”, “Tidak pangeran ! Hanya anda saja yg bisa memberikan perintah” salah satu menteri mencoba memberikan pengertian ke Salim “Salim, mungkin dgn kamu diberikan kesempatan ni maka kamu bisa belajar sesuatu, sampai sekarang kamu telah menolong rakyatmu dan sekarang kamu akan melindungi mereka, ingatlah dulu kamu berjanji ke nenek bahwa kamu akan menikah dgn nenek dan akan melindungi rakyatmu, yg pertama kamu sudah melanggar janji, sekarang kamu jangan melanggar janji untk yg kedua, Salim” ibu Hamida mencoba membujuk Salim “Baiklah, aku akan melindungi rakyatku akan tetapi aku tetap akan pergi keluar untk membantu mereka juga”, “Itu sebuah keputusan yg tepat !” ibu Hamida merasa senang karena Salim akhirnya mau mengambil tanggung jawab ini.

Jalal masih berada di pedesaan untk bekerja, ibu kepala desa memintanya untk bekerja dgn Jodha, lalu dia jg menyuruh Rukayah untk ikut dengannya dan mulai bekerja “Kenapa semua ni terjadi ? Aku membawa Jalal kesini sekarang aku harus bekerja dibawah perintah seorang rakyat biasa !” bathin Rukayah dlm hati, “Nyonya, Rukayah ni istri saya, dia tak bisa bekerja, saya akan mengerjakan pekerjaannya” Jalal memperkenalkan Rukayah ke ibu kepala desa “Kalau kamu bisa bekerja maka aku bisa bekerja juga” Rukayah berupaya membela dirinya “Kamu itu tak bisa bekerja, Rukayah”, “Aku akan belajar, Jalal !”, “Rukayah, kamu tak perlu bekerja” Jodha ikutan menimpali dari kejauhan, Jalal, Rukayah dan ibu kepala desa menghampiri Jodha yg sedang duduk saat itu “Kenapa kamu bisa mengatakan tak usah bekerja padanya ? Kita butuh tenaga, Radha” ibu kepala desa merasa heran pd Jodha “Apa pekerjaan untk saya, nyonya ?” Jalal mencoba menengahi “Orang orang sedang membuat makanan disana, pergilah kesana dan bantulah mereka” Jalal tersenyum kemudian meninggalkan mereka, sementara itu ibu kepala desa meminta Zakira untk mengatakan pd Rukayah tentang pekerjaannya, awalnya Zakira sungkan dan takut sama Rukayah tapi tak lama berapa lama kemudian Zakira mengatakan pd Rukayah apa pekerjaan yg harus dilakukannya. “Aku tak akan pernah melupakan apa yg telah aku lalui ini, semuanya ni karena Jodha !” bathin Rukayah dlm hati

Diistana kerajaan Mughal, di Agra. Siang itu Salim sedang mengasah dan membersihkan pedangnya didalam kamar, tiba tiba salah satu pelayannya datang membawa sebuah surat dari Maan Bai, Salim segera membaca apa isi suratnya “Salim, aku sangat merindukanmu, aku khawatir dgn situasi yg sedang terjadi di Agra, aku harap semua akan baik baik saja, aku jg mengirimkan sebuah hadiah buat kamu dan buat Anarkali, tolong kirimkan hadiah itu padanya” Salim membuka kotak yg berisi hadiah tersebut, dilihatnya sebuah kalung emas untk Anarkali, sesaat kemudian Salim memanggil pelayannya untk mengirimkan hadiah tersebut pd Anarkali.

Dirumah Anarkali, salah seorang pelayan menghampiri Anarkali dan memberikan hadiah kalung emas tersebut “Pangeran Salim mengirimkan hadiah ni buat kamu” Anarkali benar benar terkejut, kemudian dibukanya kota tersebut dan dilihatnya sebuah kalung emas yg cukup berat ukurannya “Orang orang sekarat karena kelaparan, putra mahkota pangeran Salim malah memberikan aku sebuah hadiah, dia itu munafik !” Sementara itu dikamar Salim, Salim sedang berbicara dgn dirinya sendiri “Aku membenci diriku sendiri karena telah menyakiti kamu” ditempat Anarkali, Anarkali jg berkata pd dirinya sendiri “Dia telah melakukan ni semua, kebencianku padanya semakin bertambah, manusia macam apa dia itu ?” kembali di kamar Salim “Aku melakukan ni semua padamu, aku tak bisa memaafkan diriku sendiri” di rumah Anarkali kembali “Aku tak akan pernah memaafkannya karena telah mengirimkan kalung ini” Anarkalipun menangis sedih.

Sementara itu dipedesaan, nampak Jalal sedang membuat makanan, Mehtab menghampirinya dan memberikan minuman padanya dan berkata dgn bahasa isyaratnya bahwa Jalal seharusnya tak usah bekerja seperti ini, biar Mehtab saja yg mengerjakannya “Tidak, Mehtab ... aku akan mengerjakannya” tiba tiba dari arah belakang seseorang meneriaki mereka “Hey ! Jangan ngobrol saja ! Ayo kerja !” Jalal merasa tak enak dgn orang itu “Sudah, Mehtab ... Kita kerja saja ya, aku bangga padamu, Mehtab” ujar Jalal sambil membelai rambutnya.

Diistana kerajaan Mughal, dikamar Haidar. Shama saudara sepupu Haidar menemui Haidar dikamarnya sambil membawa manisan untk Haidar, tapi Haidar tak menyukai keberadaan Shama, tiap kali Shama mendekati Haidar, Haidar selalu menghindari Shama tapi Shama pantang menyerah, dirinya terus mengejar Haidar agar mau memakan manisan yg dibawanya itu, hingga akhirnya Haidar pun berhasil melepaskan dirinya dari Shama.

Di pedesaan salah seorang perempuan tiba tiba menitipkan bayinya pd Rukayah “Tolong kamu jaga dia ya” Rukayah benar benar kaget ketika dipasrahi seorang bayi yg sudah ada ditangannya “Aku benar benar terjebak !” begitu pikir Rukayah dlm hati, Jodha yg memperhatikan tingkah laku Rukayah dari kejauhan tersenyum geli melihatnya, tak berapa lama kemudian si bayi itu pipis dlm gendongan Rukayah, baju Rukayah basah dan bau “Yaaa Tuhaan ...” Rukayah segera menurunkan si bayi diatas meja “Nyonya, kamu seharusnya menjaga anak saya dlm gendongan anda, bukannya ditaruh seperti ini, serangga apapun bisa menggigitnya “Tapi dia itu memipisi bajuku”, “Lalu kenapa ?” Rukayah sangat kesal dgn perlakuan perempuan itu “Kalalu saja perempuan ni tinggal di Agra, aku pasti akan memberikan hukuman yg berat padanya !” bathin Rujayah dlm hati.

Malam itu Jodha sedang berada ditendanya, dia sedang menulis pekerjaan yg tersisa tapi lama kelamaan diapun mengantuk dan tertidur. Sementara itu Jalal mendatangi tenda Rukayah dan dilihatnya Rukayah sedang tertidur pulas, Jalal melihat tangannya kemudian membersihkannya dan menyeka tangan Rukayah dgn kain, kemudian Jalal jg menyeka debu yg menempel diwajah Rukayah “Terima kasih, Rukayah ... kamu ikut kesini untk membantu aku, tindakanmu ni membuat rasa hormatku semakin bertambah padamu, sekali lagi terima kasih” tak lama kemudian Jalal keluar dari tenda Rukayah, tiba tiba ada salah salah seorang pria meminta Jalal untk duduk bersama mereka mengitari api unggun, sesaat Jalal menuruti keinginan mereka lalu kembali berdiri “Saya mengantuk, saya mau tidur” ketika Jalal hendak melangkah pergi, tiba tiba salah seorang pria dari mereka bertanya “Kamu mau kemana ? Tendamu itu ada disebelah sana !”, “Aku akan jalan jalan dulu sebelum tidur, tuan”, “Kalau begitu hati hatilah disana banyak binatang buas, Jalal mengangguk dan berlalu dari hadapan mereka.

Ditenda Jodha, Jodha sedang tertidur pulas dan dia bermimpi dlm mimpinya dia melihat Jalal berkata “Mengapa dia yg dihukum karena perbuatanku, mengapa ? Ini semua adlh salahku bukan dia !” tiba tiba Jalal menghantamkan keningnya kesebuah tembok, kening Jalal berdarah. Jodha segera bangun dari tidurnya dan merasa gelisah “Satu mimpi buruk lagi” tak berapa lama kemudian Jalal memasuki tenda Jodha, Jalal melihat Jodha sedang gelisah, Jalal segera memberikannya minuman “Ada apa, Ratu Jodha ?” Jodha khawatir dgn keadaan Jalal “Aku melihat dlm mimpiku dan kamu bilang jangan berikan hukuman padanya karena perbuatanku, kemudian kamu menghantamkan keningmu ke dinding” Jodha meraba dahi Jalal yg dikiranya berdarah “Jangan khawatir, Ratu Jodha ... Aku tak apa apa, aku bersamamu sekarang, kamu mungkin kecapekan makanya kamu bermimpi seperti itu, aku akan menidurkanmu” Jodha kemudian membaringkan tubuhnya dipangkuan Jalal, sementara Jalal menepuk nepuk bahunya, tiba tiba dari arah luar terdengar suara orang yg datang masuk ke tenda Jodha, Jodha dan Jalal nampak panik dan gelisah, Jalal segera bersembunyi dibalik meja “Radha, aku membutuhkan obat” kata perempuan yg masuk kedalam tenda Jodha, Jodha segera memberikan obat itu padanya, begitu perempuan itu pergi, Jalal keluar dari persembunyiannya “Yang Mulia, kamu harus pergi dari sini”, “Baiklah, tak usah memikirkan tentang mimpimu, Ratu Jodha ... istirahatlah” kemudian Jalal meninggalkan Jodha.

Jodha sedang menyiapkan makanan untk para penduduk, seorang perempuan meminta Rukayah untk bekerja, awalnya Rukayah tak mau tapi akhirnya menyerah tapi kemudian Rukayah duduk disebelah Moti untk menikmati makanannya padahal pekerjaannya belum selesai, wanita yg tadi kembali mengajak Rukayah untk melayani para penduduk bukannya menikmati makanannya, kemudian wanita tadi memberi Rukayah roti “Tolong bagikan roti ni ke semua orang” Rukayah menganggukkan kepalanya dan mulai membagikan roti tersebut ke tiap orang dan duduk kembali untk menikmati makanannya tapi wanita yg menyuruh Rukayah tadi tak membiarkan Rukayah makan, dia kembali mau menyuruh Rukayah bekerja tapi tiba tiba seorang wanita yg lain datang menghampiri Jodha “Radha, kamu dipanggil ke sidang, disana ada satu kasus dan kamu harus memutuskannya” Jodha langsung mendatangi tempat tersebut, Rukayah mengikutinya. Ketika Jodha sudah sampai diruang sidang “Ada apa ? Apa yg terjadi ?” tiba tiba Jalal dihadapkan ke depan Jodha “Radha, laki laki ni dituduh telah melakukan sesuatu pd malam hari, dia telah meninggalkan tendanya sendiri dan berkeliaran disekitar tenda para wanita” Jodha sangat terkejut mendengarnya... Sinopsis Jodha Akbar episode 458 by Sally Diandra.

source : http://pinterest.com, http://sinopsisjodhaakbar.blogspot.com, http://wikipedia.org

Posted by Unknown