vesoe.blogspot.com - Di Subuh yg dingin... ku dapati Ibu sudah sibuk memasak di dapur. "Ibu masak apa? Bisa ku bantu?" "Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan Bapak" sahutnya. "Alhamdulillah.. mantab pasti.. Eh Bu.. calon istriku kayaknya dia tak bisa masak loh..." "Iya terus kenapa..?" Sahut Ibu. "Ya tak kenapa-kenapa Bu.. hanya cerita saja, biar Ibu tak kecewa, hehehe" "Apa kamu pikir bahwa memasak, mencuci, menyapu, mengurus rumah dan lain lain itu kewajiban Wanita?" Aku menatap Ibu dgn tak paham. Lalu beliau melanjutkan, "Ketahuilah Nak, itu semua adlh kewajiban Lelaki. Kewajiban kamu nanti kalau sudah beristri." katanya sambil menyentil hidungku. "Lho, bukankah Ibu tiap hari melakukannya?" Aku masih tak paham juga. "Kewajiban Istri adlh taat dan mencari ridho Suami." kata Ibu. "Karena Bapakmu mungkin tak bisa mengurusi rumah, maka Ibu bantu mengurusi semuanya. Bukan atas nama kewajiban, tetapi sebagai wujud cinta dan jg wujud Istri yg mencari ridho Suaminya" Saya makin bingung Bu. "Baik, anandaku sayang. Ini ilmu buat kamu yg mau menikah." Beliau berbalik menatap mataku.
"Menurutmu, pengertian nafkah itu seperti apa? Bukankah kewajiban Lelaki untk menafkahi Istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan?" tanya Ibu. "Iya tentu saja Bu.." "Pakaian yg bersih adlh nafkah. Sehingga mencuci adlh kewajiban Suami. Makanan adlh nafkah. Maka kalau masih berupa beras, itu masih setengah nafkah. Karena belum bisa di makan. Sehingga memasak adlh kewajiban Suami. Lalu menyiapkan rumah tinggal adlh kewajiban Suami. Sehingga kebersihan rumah adlh kewajiban Suami." Mataku membelalak mendengar uraian Bundaku yg cerdas dan kebanggaanku ini. "Waaaaah.. sampai segitunya bu..? Lalu jika itu semua kewajiban Suami. Kenapa Ibu tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut Bapak sekalipun?" "Karena Ibu jg seorang Istri yg mencari ridho dari Suaminya. Ibu jg mencari pahala agar selamat di akhirat sana. Karena Ibu mencintai Ayahmu, mana mungkin Ibu tega menyuruh Ayahmu melakukan semuanya. Jika Ayahmu berpunya mungkin pembantu bisa jadi solusi. Tapi jika belum ada, ni adlh ladang pahala untk Ibu." Aku hanya diam terpesona. "Pernah dengar cerita Fatimah yg meminta pembantu kepada Ayahandanya, Nabi, karena tangannya lebam menumbuk tepung? Tapi Nabi tak memberinya. Atau pernah dengar jg saat Umar bin Khatab diomeli Istrinya? Umar diam saja karena beliau tahu betul bahwa wanita kecintaannya sudah melakukan tugas macam-macam yg sebenarnya itu bukanlah tugas si Istri." "Iya Buu..." Aku mulai paham,
"Jadi Laki-Laki selama ni salah sangka ya Bu, seharusnya tiap Lelaki berterimakasih pd Istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih payah Istri." Ibuku tersenyum. "Eh. Pertanyaanku lagi Bu, kenapa Ibu tetap mau melakukan semuanya padahal itu bukan kewajiban Ibu?" "Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita, Nak. Istri menuntut Suami, / sebaliknya. Tapi banyak hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan. Mau sama mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta. Dan Persahabatan. Menikah itu perlombaan untk berusaha melakukan yg terbaik satu sama lain. Yang Wanita sebaik mungkin membantu Suaminya. Yang Lelaki sebaik mungkin membantu Istrinya. Toh impiannya rumah tangga sampai Surga" "MasyaAllah.... eeh kalo calon istriku tahu hal ni lalu dia jadi malas ngapa-ngapain, gimana Bu?" "Wanita beragama yg baik tentu tahu bahwa ia harus mencari keridhoan Suaminya. Sehingga tak mungkin setega itu. Sedang Lelaki beragama yg baik tentu jg tahu bahwa Istrinya telah banyak membantu. Sehingga tak ada cara lain selain lebih mencintainya." Subhanallah...
Semoga yg mengucapkan 'Aamiin' diberikan jodoh yg baik oleh Allah SWT, sehingga mampu membentuk keluarga yg sakinah, mawadah dan warahmah, serta kelak dimasukkan ke dlm surga yg terindah. Aamiin... SHARE untk semua, semoga kamu mendapat pahala..
other source : http://wikipedia.org, http://info-facebookers.blogspot.com, http://youtube.com
0 Response to "[Info] ISTRI ITU PENDAMPING, BUKAN PEMBANTU"
Post a Comment