vesoe.blogspot.com - Mantan biarawati menilai keliru jika para wanita lebih suka bekerja di kantor / pabrik. Padahal Ibu Rumah tangga itu pekerjaan mulia dan pendidikan yg utama
Orangtua mana yg ingin anak-anaknya terjerumus ke lembah kenistaan dan kesesatan? Tak satupun orangtua di dunia ni menginginkannya. Jika pun ada, mungkin itu sebuah kegilaan.
Demikian salah satu kajian Wahai Bunda Didiklah Aku dlm Islam yg dibawakan oleh Pengasuh Majlis Ta’lim Al-Muhtadin dan Forum Komunikasi Lembaga Pembina Muallaf, Irena Handono belum lama ini.
Menurutnya, mendidik anak di era seperti ni dibutuhkan ekstra pengawalan. Jika perlu dari tidur hingga bangun tidur kita memantaunya.
Perilaku anak mayoritas ditentukan oleh seorang ibu. Sebab ibu-lah yg menurut banyak psikolog lebih mengerti sentuhan emosional anak.
Ibu banyak meninggalkan pekerjaan utamanya mengurus anak. Andai memiliki baju bagus, tapi baju tersebut diletakan di lemari pembantu, bagaimana perasaannya? Tentu tak ikhlas, bukan? demikian ujar lulusan dari Seminari Agung (Institut Filsafat Teologia Katolik) ini.
Pendiri Irena Center ni mencontohkan, di dlm dunia yg kini penuh dgn modernisme, liberalisme dan sekulerisme, keberadaan seorang ibu saat ni terasa jauh bagi anak, bahkan seolah tak ada.
Untuk mengurus anak saja seorang ibu saat ni sudah membutuhkan baby sitter.
Dalih ni yg dipakai kebanyakan ibu untk melancarkan karirnya di luar. Padahal peran ibu di rumah tangga sangat dibutuhkan.
Mantan biarawati keturunan Thionghoa ni menitipkan pesan moral para para ibu tentang mendidik anak.
Ia menganalogikan seorang anak bagaikan gaun yg sangat mahal dan mesti dijaga super ketat.
Mahal mana, gaun dgn putra dan putri kita yg dipercaya oleh baby sitter? Anak jangan dititipi oleh orang yg ‘tidak terpelajar’, ujarnya pd hidayatullah.com.
Kasus Jepang
Ia mencontohkan Negara Jepang adlh Negara yg pernah mengalami degradasi moral karena terkikisnya rasa nasionalismenya oleh Barat.
Bahkan kala itu Kimono sudah tak dianggap lagi sebagai sebuah kebanggaan. Angka bunuh diri terus meningkat. Tapi seiring waktu berjalan dan daya pikir cepat, Jepang kini kembali dgn menerapkan bahwa ke rumah tangga adlh sebagai pahlawan.
Tapi Indonesia justru terbalik, tambahnya.
Irena menyebutkan amanah orangtua di dlm al-Qur’an. Wahai orang-orang yg beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yg bahan bakarnya adlh manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat kasar, dan keras, yg tak durhaka kepada Allah Subhanahu Wata’ala terhadap apa yg Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yg diperintahkan, ujarnya mengutip Surat At-Tahrim: 6.
Karenanya, para orangtua disarankan memperhatikan ayat ni agar terus termotivasi jauh dari neraka. Sebab pengikisan agama terjadi secara perlahan karena pengaruh budaya dan pola pikir.
Ikut selangkah demi selangkah. Sehasta demi sehasta. Dan sedepa demi sedepa. Hingga akhirnya mengikuti, ucap Umi Irena mengutip sebuah hadits.
Agar anak-anak dijauhkan dari pergaulan yg bukan dari ajaran Islam, orangtua jg harus diberitahu dgn cara memberi keteladanan.
Harus disadarkanm bawah orangtua yg meninggalkan anaknya di rumah dgn alasan bekerja adlh tak benar dan resikonya tak kecil bagi rumah tangga.
Orangtua harua disadarkan. Keliru jika wanita bekerja di kantor / pabrik. Sebab Ibu Rumah tangga itu pekerjaan mulia dan pendidikan yg utama, ujarnya menambahkan.* (Sumber : Hidayatullah.com)
other source : http://okezone.com, http://pinterest.com, http://akhwatmuslimahindonesia.blogspot.com
0 Response to "[Artikel] Irena Handono: Jangan Tinggalkan Anak di Rumah demi Karir"
Post a Comment